WELLCOME

Minggu, 25 Mei 2008

PROTOKOL AX 25

PROTOKOL AX 25
Protokol ax25 merupakan protokol untuk melakukan akses jaringan sinkron antara DTE (Data Terminal Equipment) pada sisi pemakai dan DCE ( Data Circuit Terminating Equipment) yang merupakan perlaatan yang berada pada sisi jaringan yang lansung berhubungan dengan sisi pemakai) .
Protokol ax25 mempunyai 3 buah layer / lapisan yang mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu :
1. Physical level

Layer ini dilihat dari namanya , akan berhubungan dengan masalah fungsi prosedur interaksi dengan media fisik modem. Sedangkan dari segi praktis berhubungan dengan masalah elektris dan mekanis dari antarmuka dengan medium perantara.
Salah satu contoh spesifikasi teknis tentang layer ini adalah konektor. Konektor ini berhubungan lansung antara komputer dan modem dan terdiri atas beberapa pin yang melewatkan data yang berbeda fungsinya. Dan yang paling banyak digunakan adalah konektor V.24 atau RS-232C yang mempunyai pin sebanyak 25 buah. Spesifikasi elektris menentukan cara bagaimana sinyal digital pada ujung interface modem atau komputer dapat saling berhubungan , yang sebenarnya merupakan komunikasi antara DTE dan DCE . Rekomendasi CCITT yang berhubungan dengan hal ini adalah spesifikasi CCITT V.28 , X.26 (V.10 / RS422) , X27 ( V11/RS423 ) dan V.35 .

Pin - pin konektor V.24 sebanyak 25 buah yang mempunyai fungsi masing-masing :
pin 1 à protective ground
pin 2 à transmit data
pin 3 à received data
pin 4 à request to send
pin 5 à clear to send
pin 6 à data set ready
pin 7 à signal ground
pin 8 à receive line signal detector
pin 9 à reserved for testing
pin 10 à reserved for testing
pin 11 à unassign
pin 12 à second receive line signal detector
pin 13 à second clear to send
pin 14 à second transmit data
pin 15 à transmit signal element timing
pin 16 à second receive data
pin 17 à receive signal element timing
pin 18 à unassign
pin 19 à second request to send
pin 19 à second request to send
pin 20 à data terminal ready
pin 21 à signal quality detector
pin 22 à ring detector
pin 23 à data signal rate
pin 24 à transmit signal element timing
pin 25 à unassign
Cara DTE (komputer) berhubungan dengan DCE (modem) adalah sebagai berikut :
DTE memberi isyarat bahwa sedang hidup (ON) kepada DCE dengan mengirimkan sinyal data terminal ready pada pin 20 . Sedangkan DCE melakukan hal yang sama dengan mengirimkan sinyal data set ready kepada DTE . Lalu saat DTE mengirimkan data, sebelumnya terlebih dahulu memberikan isyarat berupa sinyal request to send dan DCE menjawabnya dengan sinyal clear to send . Setelah itu data ditansmitkan melalui pin tarnsmit data (pada sisi DTE) dan menerimanya pada pin receive data ( pada sisi DCE) atau sebaliknya apabila DCE hendak mengirim data ke DTE .
2. Link level

Layer ini mempunyai aturan untuk bertukar data yang disebut data link control. Protokol yang dipakai pada lapisan ini oleh ISO disebut HDLC (High Level Data Link Control) melaksanakan hal-hal berikut :
1. membangun hubungan logik melalui media yang ada seperti kabel atau atmosfer
2. memberikan informasi mengenai perpindahan data agar data tetap pada urutannya
3. melakukan pendeteksian kesalahan
4. menutup hubungan logik yang telah selesai digunakan.
HDLC mempunyai struktur yang terdiri dari 3 bagian yang diterangkan sebagai berikut : 2.1.
2.1. Struktur frame

Basis unit transmisi pada HDLC atau biasanya disebut frame dapat digambarkan dan terdiri dari :
Flag
Address
Control
Information
Frame Check Sequence
Flag
Flag (F) = berisi data : 111 111 yang merupakan
pembatas awal dan akhir dari sebuah frame
Address (A) = informasi berupa perintah atau respons dari
perint
Control (C) = informasi tentang frame , yaitu apakah frame
merupakan kendali hubungan atau sebagai
pembawa informasi
Information (I) = berisi informasi mengenai lapisan di atas data
link laye
Frame Check
Sequence (FCS) = merupakan cyclic redudancy check yang
berfungsi untuk melacak kesalahan pada data
2.2. Prosedur Kelas

Untuk tiap node komputer, DTE atau paket data mempunyai dua fungsi logik yang dibutuhkankan untuk pengalamatan dan pesinyalan. Keduanya termasuk dalam fungi primer dan sekunder. Prosedur kelas pada lapisan ini adalah LAP-B (Link Access Procedur Balanced) . Prosedur ini berorientasi pada hubungan ( connection oriented) .
Stasiun dapat dibedakan lagi yaitu stasiun primer yang memberikan perintah dan stasiun sekunder yang menerima perintah.

2.3. Prosedur Elemen

Prosedur ini berfungsi untuk mengatur pertukaran frame , mulai pada saat hubungan dibangun sampai diputuskan. Berikut disajikan caranya :
- Dimulai dengan inisialisasi hubungan yaitu :
- DTE mengirimkan perintah SABM (Set Asynchronous Balance Mode) ke DCE.
- DCE akan membalas dengan mengirimkan sinyal UA (Unnumberred Acknowledgement) .
- Setelah inisialisasi selesai maka information frame dan control mulai dapat berperan untuk mulai bertukar data.
- Information frame siap dikirim dan control siap untuk mengecek kesalahan. Bila kondisi sibuk atau tidak dapat dijangkau maka DCE akan mengirimkan sinyal RNR (Receive Not ready)
- Informasi dikirimkan secara berurutan , dan DCE akan memberikan tanggapan sinyal UA.
- Bila terjadi kesalahan , maka DCE akan memberikan sinyal REJ (Reject ).

2.4. Packet level

Tujuan utama dari protokol packet level adalah melakukan multiplexing terhadap sejumlah alur informasi logik pada satu media . Pada level ini, data dipecah menjadi bentuk paket yang mempunyai ukuran tertentu . Hubungan logik yang dibangun merupakan virtual circuit yang mekanisme pengangkutannya adalah point to point full-duplex. Hubungan logik tersebut terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Permanent Virtual Circuit (PVC) merupakan hubungan anatara 2 DTE yang tidak memerlukan prosedur inisialisasi pada waktu awal penyambungan. Jenis ini biasanya digunakan untuk leased line dimana kedua modem sudah terhubung dan tidak pernah terputus.
- Virtual Circuit (VC) juga hubungan antara 2 DTE, namun menggunakan prosedur penyambungan dan pemutusan . Jenis ini yang dipakai oleh radio paket dan bentuk komunikasi lainnya.
Prosedur penyambungan pada VC terdiri atas 3 tahap utama yaitu penyambungan, pemindahan data dan pemutusan. Sebelum hubungan dimulai paket level sudah memastikan level dibawahnya sudah siap untuk komunikasi. Prosedur penyambungan diterangkan secara bertahap di bawah ini :
- Kedua DTE , yaitu calling DTE dan called DTE harus membangun virtual circuit
- Calling DTE akan menyampai call request kepada DCE lokal
- DCE lokal meneruskannya ke DCE lain dan akhirnya sampai ke called DTE
- Called DTE bila siap akan menkonfirmasi calling DTE dengan mengirimkan sinyal call
accepted
- Virtual Circuit telah terbentuk
- Transfer data
- Calling DTE akan menyampaikan sinyal clear request apabila komunikasi akan ditutup
- Called DTE akan menkonfirmasi dengan mengirim sinyal clear confirmation
- Hubungan ditutup
Nomor Virtual Circuit yang dipilih oleh calling DTE merupakan nomor yang belum dipakai sebelumnya. Sedangkan pada sisi penerima yang menentukan adalah DCE . Apabila terjadi pemakaian nomor yang sama secara bersamaan maka tabrakan dan ax25 akan mengutaman panggilan keluar dan membatalkan panggilan masuk.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda